jangan berfikir kapan akan kembali, fikirkanlah apa yang akan engkau bawa pulang

Selasa, Januari 26, 2010

27 NASEHAT BERHARGA

Ada dua perkara yang tidak dapat diungguli, yaitu berimnan kepada Allah SWT dan memberi manfaat kepada sesama muslim.

Siapa yang bangun pagi dan tidak berniat menzalimi seseorang maka ia mendapat ampunan dosa. Dan siapa yang bangun pagi lalu beniat menolong orang yang dizalimi atau ia niat untuk mengabulkan hajat sesama muslim, maka ia peroleh pahala seperti pahala satu haji mabrur.

Hamba yang sangat dicitai Allah adalah hamba yang bernmanfaat bagi sesama muslim, dan amal yang paling utama adalah menanamkan rasa iba di hati orang mukmin yang dapat menghilangkan rasa lapar (bagi seorang) atau meringankan beban derita seseorang atau dengan melepaskan hutang seseorang. Dan dua perkara yanga sangat jelek dan tercela yaitu syirik kepada allah swt dan mendatangkan petaka bagi sesama mukmin.

Hendaklah kalian duduk bersama ulama dan meresapi pembicaraan mereka yang bermutu (bijaksana), karena sesungguhnya allah menghidupkan hati yang keras dengan cahaya himah, sebagaimana tanah yang gersang dapat menjadi subur karena air hujan.

Dekatilah orang-orang besar, dan bertanya kepada orang-orang pandai serta bergaullah dengan orang-orang yang bijaksana (hukama’).

Suatu masa akan terjadi pada umatku, semua melarikan diri dari ahli fiqih. Kemudian allah swt menimpakan 3 bencana pada mereka:
a.Hilangnya keberkahan hasil usaha (mata pencaharian)
b.Dikuasai oleh penguasa yang dzolim
c.Keluar dari alam dunia (mati) tanpa disertai iman.

Dari Umar ra, bahwa Nabi SAW berkata kepada malaikat Jibri, “ceritakan kepadaku tentang kebajikan Umar!” malaikat Jibril berkata, “seandainya air laut dijadikan tinta dan pepohonan sebagai pena, niscaya aku tidak dapat menghitungnya.”Nabi berkata lagi, “ceritakan kepdaku kebajikan Uamar r.a.!” malaikat Jibril menjawab, “Umar adalah salah satu dari kebajikan-kebajikan abubakar.

Khalifah Utsman berkata; “menyusahkan diri semata-mata karena dunia adalah kegelapan hati. Dan menyusahkan diri semata-mata karena akhirat adalah penerang dalam hati.”

Khalifah Ali r.a. berkata; “barang siapa yang menuntut ilmu sama halnya ia mencari syurga. Dan barang siapa berbuat maksiat/dosa sama halnya ia mencari neraka.”

Yahya bin Muaz berkata; “orang pemurah itu tidak akan mendurhakai Allah dan tidaklah pengaruh akhirat akan dikalahkan oleh pengaruh dunia bagi orang yang bijaksana.”

A’masy bin mahram al-kufi berkata: “siapayang menjadikan taqwa sebagai bekal utamanya, tentu lidahnya tidak akan bercerita tentang jumlah keuntungan agamanya. Dan barang siapa yang menjadikan dunia sebagai modal utamanya, tentu lidahnya tidak akan bercerita tentang kerugian agamanya.”

Sufyan Ats-Tsaury r.a. berkata; “setiap maksiat yang timbul karena dorongan nafsu, ada harapan memperoleh ampunan. Dan setiap maksiat yang timbul karena sikap sombong, maka harapan ampunan tidak akan diperoleh, mengingat maksiat iblis terjadi karena sikap sombongnya, dan sesungguhnya kehinaan berasal dari nafsu sahwat yang tak terkendali.”

Sebagian ahli zuhud mengatakan; “siapa yang merasa bangga mengerjakan satu dosa, maka Allah akan memasukkan mereka kedalam neraka dalam keadaan sedih. Sebaliknya, siapa yang menangis karena patuh kepada Allah, maka Allah akan memasukkan surga dalam keadaan bahagia.”

Orang-orang saleh mengatakan; “jangan meremehkan dosa-dosa kecil, karena pada suatu saat akan menjadi dosa besar.”

Cita-cita seorang arif adalah pujian, dan cita-cita seorang zuhud adalah do’a. karena cita-cita orang arif hanya tertuju kepada Tuhannya dan cita-cita orang yang zahid hanya khusus dirinya sendiri.

Sebagian hukama’ (ahli hikmah) mengatakan; “siapa yang mengira bahwa ia memiliki penolong lebih utama dari pada Allah, berarti ia belum mengenal Tuhannya dengan baik. Dan barang siapa yang mengira punya musuh yang lebih hebat dari dirinya maka berarti ia belum mengenal dirinya dengan baik.”

Abu Bakar Ash-Shidiq berkata; “telah terjadi kerusakan yang nyata di darat dan di laut. Abu Bakar menafsirkan kata darat dengan lidah dan kata laut dengan hati. Kalau lidah rusak menangislah manusia, dan kalau hati rusak menangislah malaikat.”

Sesungguhnya dorongan nafsu dapat menjadikan raja layak sebagai hamba, dan karena kesabaran layak menjadikan hamba sebagai raja. Tidakkah anda tahu kisa Yusuf dan Zulaikhah? Sesungguhnya bahagialah seseorang yang dapat menjadikan akalnya sebagai raja dan nafsu sebagai hamba. Dan alangkah jeleknya orang yang nafsunya menjadi raja dan akalnya menjadi hambanya.”

Barang siapa meninggalkan perbuatan maksiat, pasti hatinya lembut. Dan barang siapa yang menjauhi perkara haram dan makan barang yang halal pasti cemerlang pikirannya.

Telah diwahyukan kepada sebagian Nabi; taatilah semua apa yang telah Aku perintahkan kepadamu, dan janganlah kamu mendurhakai Aku. Kesempurnaan akal terletak sejauh mana orang iu menerima ridho Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Tidak asing lagi bagi orang-orang baik dan tidak ada tempat bagi orang-orang jahil.

Gerakan untuk menaati semua perintah, sebagai tanda mengenal Tuhannya, sebagimana gerakan tubuh sebagai tanda adanya hidup. Nabi bersabda; Pokok semua dosa adalah cinta dunia, sedang sumber segala fitnah adalah enggan membayar zakat.

Ada dua perkara, barang siapa meperolehnya Allah akan mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar. Dan barang siapa yang tidak memperolehnya maka tidak akan dicatat sebagai orang yang syukur dan sabar, dua hal itu adalah:
a.Orang yang dalam perkara agama selalu memandang orang lain di atasnya, lalu ia mencontohnya. Dan dlam perkara dunia selalu memandang orang lain yang lebih rendah dari dirinya, lalu ia memuji allah tentang keutamaan yang Allah berikan kepadanya. Orang inilah yng berhak dicatat sebagai syakir dan shabir.
b.Orang yang dalam perkara agama selalu memandang orang lain lebih rendah dari padanya dan dalam urusan dunia selalu memandang orang lain yang lebih tinggi dari padanya, lalu ia menyesal atas apa yang tidak diperoleh itu, karena itu ia tidak dianggap oleh Allah sebagai orang yang syakir dan shabir.

Siapa yang selalu mengutamakan penghidupan akhiratnya, maka Allah memberinya keteguhan dan kekayaan serta penghidupan dunianya tidak akan melarat. Dan barang siapa yang selalu mengutamakan penghidupan dunianya, kehidupannya tidak akan terarah dan kemiskinan selalu meliputinya serta ia tidak akan diberikan kebaikan dunia kecuali apa yang telah ditentukan.

Diceritakan oleh seorang sufi bernama Abu Bakar Asy-Syibli; “ya Allah, sungguh aku senang memberikan semua kebajikanku kepada-Mu, tetapi karena kefakiranku, mengapa engkau ya Allah tidak mengampuni semua kejelekanku, padahal Engkau lebih kaya dari aku.

Jika engkau ingin selalu memperoleh ketentraman jiwa, hindari semua keinginan nafsu. Dan seandainya engkau merasa berdekat diri dengan Allah, tentu kalian tahu pahitnya menjauh diri dari Allah.

Ya Allah hamba-Mu ini sangat merindukan bertemu dengan-Mu, oleh sebab itu berikan kepada kami jalan untuk dapat memandang kepada Zat-Mu Yang Mulia itu.

{Dikutip dari Kitab “Nashaihul Ibad”,Karya: Syech Muhammad Nawawi Al-Bantani}

0 komentar

Posting Komentar