Maha Besar Allah yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya serta menundukkan nya shingga kita dapat dengan nyaman tinggal didalamnya, sehingga kita dapat mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan kita. Sholawat serta salam selalu kami lantuntkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Nabi agung, nabi seluruh alam, nabi akhir zaman. Yang seluruh alam bergembira dengan kelahirannya.
Beruntunglah kita menjadi ummat Muhammad, umat akhir zaman namun juga umat yang pertama masuk syurga. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu ketika nabi Muhammad mengetuk pintu syurga dan memberi salam kepada malaikat Ridwan. Lantas penjaga syurga itu menjawab serta bertanya siapa diluar?”, aku, Muhammad”, jawab sang nabi. Lantas penjaga syurga itu barkata “ahlan wa sahlan ya Muhammad. Sungguh aku diperintakan untuk tidak membuka pintu syurga sebelum dirimu (Muhammad) beserta umatmu memasukinya”. Begitu mulyanya kita sebagai umat Muhammad, umat akhir zaman namun juga umat yang pertama kali masuk syurga.
Bukan hanya itu, allah juga memberikat nikmat umur yang pendek pada kita. Umur kita memang lebih pendek dibandingkan dengan umat sebelum Muhammad. Bandingkan saja pada zaman dahulu orang berumur ribuan tahun. Pada suatu ketika nabi bertanya kepada Allah, “ya Allah, “mengapa umat ku hanya Engkau beri umur yang sangat pendek?? Ini tidak adil ya allah, bagai mana umat ku bisa mendapatkan kemulyaan seperti umat terdahulu jika hanya Engkau beri umur yang pendek”. Lantas allah menjawabnya, ”wahai Muhammad umur umat mu memang pendek namun kuberikan bonus kepada umat mu, yaitu lailatul qodar. Barang siapa yang beribadah padaku pada malam lailatul kodar maka sama dengan ia beribadah selama 1000 bulan”. Betapa enaknya kita, bayangkan saja seandainya kita mendapatkan 30 lailatul qodar, kalau dii-kurs-kan jadi berapa lama kita beribadah kepada Allah???? (silahkan dihitung sendiri……) sedangkan usia umat sekarang rata-rata berumur 60-70 tahun (yang umurnya sudah 71 tahun haarus siap-siap tuh, hheheheh…).
Dalam peristiwa isra’ mi’roj dikisahkan bahwa nabi mendapatkan perintah sholat untuk kaumnya itu awalnya sebanya 50 kali. Namun Karena perhatian beliau kepada kita, nabi protes dan meminta keringanan kepada Allah. Dari perintah 50 kemudian dipermudah menjadi 45 kali. Namun nabi merasa itu masih berat untuk umatnya, maka nabi pun terus meminta kemudahan kepada Allah, hingga akhirnya menjadi 5 kali dalam sehari semalam. Namun nabi masih merasa kurang dan terus meminta keringanan kepada Allah, namun Allah mengatakan, “tidak Muhammad, cukup! Umatmu sholat sebanyak lima kali namun pahalanya itu sama dengan umat terdahulu yang sholatnya lima puluh kail”. Masya allah….., alangkah enaknya ita.
Betapa besar perhatian Muhammad kepada kita hingga sebelum meninggal pun beliau masih memikirkan kita. Ketika malaikat maut menjemput, nabi masih meminta kemudahan kepada Allah untuk ummatnya. “ya Allah bagaimana umat ku kelak??”, “akan aku berikan dua pilihan untuk mu, kelak 50% umatmu akan masuk syurga, atau aku berikan mandate kepadamu bahwa engkau kelak dapat mebrikan safaat kepada umatmu untuk masuk syurga”, kata Allah. Lantas nabi pun befikir, seandainya umatku 100 juta, 50 juta masuk masuk syuga itu jumlah yang terlalu sedikit. Lantas nabipun mengambil mandate untuk dapat memberikan syafaat kepda umatnya.
Dikisahkan pula, kelak nabi Muhammad akan mondar mandir keneraka untuk membebaskan umatnya dari siksa neraka hingga malaikat malik terheran dan bertanya, “wahai Muhammad, sampaikapan engkau akan berhenti memindahkan orang dari neraka???”. “aku akan berhenti melakukannnya hingga tidak ada satu kaum ku pun yang tinggal didalam neraka.” Jawab nabi.
Lihatlah betapa besarnya kecintaan nabi kepada kita, jika orang tua kita hanya mimikirkan kita selama di dunia saja. Namun nabi memikirkan kita (umatnya) hingga kelak di akhirat. Beruntunglah kita menjadi umat Muhammad yang mendapat kumulyan begitu besar berkat jasa-jasanya.
Innallaha walmaalaikatahu yusholluna ‘alannabi, yaa ayyuhalladina amanushollu alaiwasallimuu taslimaa….
Allahumma sholli wasallim ashrofassholawatiwattasliim ‘alaasayyidina wa nabiyyina, muhammadinirro ufirrohiim. Allahummasholi wasalim wabarik ‘alaih.
0 komentar
Posting Komentar