jangan berfikir kapan akan kembali, fikirkanlah apa yang akan engkau bawa pulang

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Aku dan Pramuka

Menjadi pandega adalah pencapaian tertinggi selama saya aktifdalam kegiatan kepramukaan di Racana Diponegoro. Pandega Bangkirai adalah nama yang selanjutnya melekat pada diriku.

Temen Math'06

Mereka telah berhasil menjadi orang hebat, dan selanjutnya saya akan menyusul menjadi orang hebat yang berikutnya, "amiin".

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Pernikahan Sahabat

mereka telah menikah, ini adalah pernikahan temanku yang terakhir karena yg lain sdh pada nikan. dan hanya ini yang bisa aku hadiri, yang lain terlewat krn saya tidak bisa mudik. lantas kapankah aku akn menyusulnya???.

Selasa, November 24, 2009

Do'a buat Ayah

Ayah, ini anakmu yang dulu engkau bopong.
Kemanapun selalu digendongan mu.
Jika tubuh ini terjatuh engkaulah yang mengangkatnya.
Selalu berlarian tanpa arah, dan engkaupun tanpa lelah mengikutinya.

Jika malam tiba,
kau selalu menjagaku.
hingga tak kau biarkan seekor nyamukpun menyentuh kulit lembut ini.

Ayah....
inilah anakmu sekarang.
sudah tumbuh dewasa,
jauh dari pengawasan mu saat ini

engkau kirim aku ke negri orang
meski cemas dalam hatimu,

Namun kau rela demi masa depan anakmu

Ku tau kini engkau semakin Renta
Tubuhmu yang dulu kekar
kini mulai lemah tanpa tenaga

suaramu yang dulu lantang memanggilku
kini semakin lirih terdengar

Namun kau tetap berjuang demi hidup keluargamu
dulu, kakimu yang kekar itu melang-lang buana.
namun kini,
dengan ditopang sebatang kayu engkau berjalan.
engkau susuri hamparan tanah yang berlumpur.

ayah, maaf
maaf ayah
maafkan aku,
yang gagal dalam berjuang
hingga saat ini belum bisa kembali

yaah...
aq ingin kembali ke istana yang engkau bangun itu
membopongmu
menggantikan sebatang kayu yang selama ini menopang tubuh rentamu.

ayah..........
ku harap ayah dapat memaafkanku
memaafkan anak yang belum dapat mewujudkan harapanmu

hanya satu do'a ku.
"SEMOGA ALLAH SELALU MENJAGA SERTA MELINDUNGIMU
HINGGA ENGKAU DAPAT MELIHAT ANAKMU INI KEMBALI DENGAN SEKANTUNG KEBAHAGIAAN UNTUKMU"

ttd
Anakmu "Si Ruju"